Karuta — Selembar kartu dari obake karuta asal abad ke-19. Setiap kartu bergambarkan makhluk aneh dari mitologi Jepang.
Karuta (かるた?) adalah permainan kartu bergambar dari Jepang. Permainan
ini paling sedikit dimainkan oleh tiga orang pemain, termasuk orang yang
membacakan kartu. Karuta sering dimainkan sebagai salah satu tradisi
tahun baru Jepang.
Karuta berasal dari carta, kosakata bahasa
Portugis untuk surat, lembaran surat, atau kartu. Di Jepang, istilah
karuta dulunya berarti permainan kartu remi. Namun pada zaman sekarang,
karuta berarti hanafuda dan berbagai jenis permainan yang memakai satu
set kartu yang terdiri dari yomifuda (読札?, kartu untuk dibaca) dan
torifuda (取り札?, kartu untuk diambil). Setiap kartu yomifuda berisi
kata-kata untuk dibacakan. Pembaca kartu adalah orang yang tidak ikut
bermain, dan sekaligus berperan sebagai wasit.
——— Sejarah
Permainan karuta berasal dari "permainan mencocokkan cangkang kerang"
pada zaman Heian. Sejumlah cangkang atas dan cangkang bawah dipisahkan,
dan diacak untuk kemudian dicarikan pasangannya yang tepat. Permukaan
cangkang kerang dilukis dengan gambar-gambar agar lebih menarik untuk
dimainkan.
Pada zaman Sengoku, permainan kartu berisi puisi Hyakunin
Isshu mulai dimainkan oleh bangsawan istana, dan belum merupakan
permainan rakyat. Dengan kemajuan teknik percetakan cukil kayu pada
zaman Edo, harga kartu untuk bermain karuta menjadi terjangkau oleh
rakyat biasa yang mendorong kepopuleran karuta sebagai permainan rakyat.
——— Jenis
Dua jenis karuta yang sering dimainkan adalah uta garuta (kartu puisi) dan iroha-garuta (kartu iroha).
—— Uta garuta
Satu set uta garuta terdiri dari 200 lembar kartu. Kartu yomifuda
berisi tanka dari antologi puisi klasik Hyakunin Isshu dan gambar potret
penyair yang menciptakannya. Tanka terdiri dari lima baris dengan pola
mora 5-7-5-7-7. Bait bagian atas (5-7-5) disebut kami-no-ku dan bait
bagian bawah (7-7) disebut shimo-no-ku. Sebuah tanka ditulis secara
lengkap pada yomifuda, sementara torifuda hanya berisi bait bagian bawah
dan tanpa gambar. Tanka pada masing-masing yomifuda dibacakan hingga
ada pemain yang menemukan torifuda yang cocok. Pemain sering kali sudah
bisa menebak kartu yang harus diambil sebelum sebuah tanka selesai
dibacakan.
—— Iroha garuta
Berbeda halnya dengan uta-garuta,
anak-anak yang baru bisa membaca hiragana sudah dapat bermain
iroha-garuta. Anak-anak biasanya bermain iroha garuta untuk belajar
mengenal aksara.
Satu set iroha garuta terdiri dari 96 lembar kartu
(yomifuda dan torifuda). Setiap aksara dalam susunan mengabjad bahasa
Jepang (gojūon) memiliki sepasang kartu dalam bentuk yomifuda dan
torifuda. Isi yomifuda adalah peribahasa, sementara torifuda berisi
gambar yang cocok dengan isi peribahasa dalam yomifuda yang menjadi
pasangannya. Pada torifuda, aksara pertama dari peribahasa ditulis
dengan hiragana dalam ukuran besar yang mencolok.
——— Aturan
- Di hadapan pemain, satu set torifuda dijajarkan di atas bidang rata (di atas tatami), agar mudah dilihat dan diambil pemain.
- Dua pemain atau lebih berusaha secepat-cepatnya untuk menemukan dan
mengambil torifuda yang cocok. Kartu yang tepat ditepuk dengan telapak
tangan sebelum diambil. Bergantung kepada jenis kartu yang dimainkan,
kartu yang diambil adalah kartu yang berisi aksara kana (gambar) atau
lanjutan tanka yang sedang dibacakan. Begitu seterusnya hingga semua
yomifuda selesai dibacakan, dan semua torifuda terkumpul. Pemenang
adalah pemain yang mengumpulkan kartu terbanyak.
Asosiasi Karuta
Jepang memiliki peraturan sendiri untuk pertandingan karuta Hyakunin
Isshu. Hanya separuh dari keseluruhan kartu yang dipakai dalam
pertandingan.
Sumber : J-lovers Indonesia
0 komentar:
Komentar, Saran dan Kritik kamu dibutuhkan dalam perkembangan Blog ini.
Jika kamu tidak memiliki akun / tidak terdaftar, silahkan berkomentar pada Tab Komentar di sisi kanan atas halaman.